Bila ditanya apa tujuan desinfeksi menggunakan desinfektan, tentu semua sepakat bahwa kegunaannya adalah untuk membunuh virus, kuman, dan mikroorganisme lain.
Tapi, bagaimana cara kerjanya dan apa hanya itu saja? Ini yang membutuhkan penjelasan lebih.
Meski tujuan melakukan disinfeksi sudah diketahui oleh banyak orang, faktanya tidak banyak yang tahu proses pencapaian tujuan tersebut. Untuk itu, kali ini kami akan membahas tentang proses ini secara lebih rinci dan mendalam.
Jika Anda merasa perlu mengerti tentang pengertian desinfeksi menggunakan desinfektan dan sasaran utama hal ini dilakukan, maka silakan simak ulasan ini sampai selesai.
Tujuan desinfeksi, mencegah infeksi dengan bahan kimia
Proses desinfeksi bisa dibilang sebagai sebuah upaya untuk menghancurkan dan mencegah terjadinya infeksi dengan memakai perantara bahan kimia yang dikenal sebagai desinfektan.
Pada prosesnya, pembunuhan virus ini sangat tergantung pada konsentrasi dari bahan kimia yang digunakan. Semakin pekat konsentrasinya, maka daya basminya semakin tinggi atau besar.
Selain faktor konsentrasi, hal lain yang mempengaruhi efektivitas disinfektan adalah jenis kuman atau virusnya, derajat keasaman atau pH, waktu atau lamanya paparan, dan terakhir adalah suhu.
Sebuah literatur menyebut bahwa dengan kenaikan suhu 10 derajat, maka daya bunuh bahan kimia juga semakin meningkat hingga dua kalinya. Tapi hal ini perlu diteliti lagi, karena ada beberapa jenis desinfektan yang hanya bisa bekerja pada suhu tertentu, tak bisa terlalu panas.
Nah, karena berhasil tidaknya tujuan desinfeksi tergantung pada desinfektan, maka sudah sewajarnya Anda tahu ciri ideal dari sebuah desinfektan.
Ciri-ciri desinfektan yang ideal
Berikut ini adalah beberapa ciri ideal yang harus dimiliki oleh desinfektan:
- Bisa membunuh kuman dan mikroorganisme lain dalam waktu singkat.
- Dapat bekerja dengan baik dan tidak terpengaruh oleh zat-zat organik. Hal ini karena beberapa jenis desinfektan ada yang dipengaruhi oleh zat atau bahan organik.
- Memiliki sifat yang tidak menimbulkan reaksi alergi.
- Tidak menimbulkan iritasi.
- Sifatnya tidak toksik.
- Harus bisa larut dalam air hingga benar-benar larut dan menjadi larutan homogen.
- Tidak mudah menguap.
- Tidak berbau.
- Mudah digunakan.
- Tidak menimbulkan bau tak sedap.
Idealnya, cairan desinfektan memiliki ciri-ciri di atas. Namun faktanya, ada banyak disinfektan di Indonesia yang membuat tidak nyaman pemakainya karena memiliki bau tak sedap dan menyebabkan korosi saat digunakan.
Maka dari itu, Anda harus pandai dalam memilih produk desinfektan. Carilah yang baunya enak dengan efektivitas yang bagus. Kalau bisa, carilah produk yang memiliki semua ciri-ciri di atas agar sangat ideal.
Penggolongan senyawa desinfektan
Selain mengenali ciri ideal dari sebuah produk desinfektan untuk mencapai tujuan desinfeksi, Anda juga harus tahu penggolongan senyawa yang bisa digunakan untuk proses desinfeksi. Di antaranya adalah:
Senyawa halogen
Contoh dari senyawa ini adalah yodium dan klor. Dua unsur ini sering digunakan untuk memerangi mikroorganisme.
Senyawa fenol
Contohnya adalah larutan fenol 2% sampai 4%. Inilah jenis larutan yang digunakan sebagai desinfektan. Bila Anda tidak familiar dengan fenol, maka perlu diketahui bahwa nama lain dari fenol adalah karbol.
Fenol ini juga memiliki fungsi sebagai standar atau patokan untuk membandingkan merek atau bahan kimia desinfektan lainnya.
Contoh lainnya adalah kresol. Senyawa ini merupakan turunan dari metal dengan kandungan minimal metakresol 50%. Kresol bisa memenuhi tujuan desinfeksi 3 kali lipat lebih baik dari pada fenol. Namun baiknya, ia memiliki tingkat racun/toksik yang sama dengan fenol.
Biasanya produk ini dipakai dalam beberapa alat rumah tangga. Contohnya adalah kreotin dan lysol.
Zat dengan aktifitas permukaan
Zat ini dibagi menjadi dua, yakni ionogen dan non ionogen. Zat ionogen dibagi lagi menjadi dua, yakni anionaktif dan kationaktif.
Zat non ionogen adalah zat-zat yang ketika berada dalam larutan tidak terurai menjadi ion. Sehingga manfaat pembunuhan bakterinya cukup ringan.
Sementara itu, contoh anionaktif adalah bahan pembersih sintetis dan sabun. Sedangkan kationaktif memiliki efektivitas yang bagus terhadap virus dan bakteri.
Golongan aldehida, alkohol, dan asam
Yang termasuk dalam golongan ini adalah etanol, asam asetat, dan formaldehida.
Tips memilih desinfektan dan solusi pembasmian virus dengan cepat
Untuk memilih desinfektan, perhatikanlah faktor-faktor di bawah ini:
- Semakin tinggi konsentrasi bahannya, semakin kuat daya basminya.
- Jumlah mikroorganisme. Semakin banyak populasi mikroorganisme, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk membunuh mereka.
- Jenis dari mikroorganisme. Ada banyak jenis virus dan bakteri di dunia. Semuanya tidak serta merta bisa dibasmi dengan satu jenis desinfektan. Salah satu contohnya adalah virus covid-19 yang sampai saat ini terus diteliti dan bisa ditekan perkembangannya dengan desinfektan yang memenuhi standar EPA.
- Kenaikan suhu bisa meningkatkan efektivitas bahan desinfektan.
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa salah satu faktor penting pembasmian virus golongan terbaru adalah memakai produk yang sudah sesuai standar EPA, maka sebaiknya Anda memastikan produk disinfektan yang digunakan sudah sesuai.
Bila ragu, Anda bisa menghubungi Fumida. Jasa pembasmi virus dan bakteri terbaik ini dijalankan oleh tenaga ahli yang sudah berpengalaman. Bahan yang digunakan sudah sesuai standar EPA dan KEMENTAN.
Jadi, tunggu apalagi, Anda bisa menghubungi kami sekarang di nomor 0822-1146-1146 atau 021-29049130 agar tujuan desinfeksi bisa dicapai dengan maksimal.