Jangan salah kaprah! Rantai penularan DBD tidak terjadi antar manusia. Penyakit ini hanya bisa menular melalui nyamuk yang membawa virus dengue dan gejalanya baru akan terlihat jika masa inkubasi virus sudah selesai.
Adalah Aedes Aegypti betina, si nyamuk pembawa virus dengue. Hewan betina ini mengisap darah agar dapat mengembangbiakkan atau mematangkan telurnya. Pada saat proses pengisapan, dia meninggalkan virus dengue dalam tubuh manusia melalui air liurnya.
Apa itu masa inkubasi?
Yaitu rentang waktu yang dibutuhkan virus untuk dapat berkembang dalam tubuh manusia hingga memunculkan gejala penyakit.
Sebagai contoh, seseorang digigit nyamuk Aedes aegypti pada tanggal 12, kemudian baru tanggal 17 mengalami gejala demam, muntah, dll. Artinya, masa inkubasinya adalah 5 hari.
Terdapat perbedaan pendapat soal masa inkubasi virus dengue ini. Ada yang bilang antara 8-10 hari, ada pula yang beranggapan antara 4-10 hari. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa mayoritas masa inkubasi DBD adalah 4-7 hari.
Proses dan cara penularan DBD
Berdasarkan data statistika, saat ini masih banyak ditemukan kasus penderita DBD di Indonesia. Penyakit ini bisa menyerang baik saat musim kemarau maupun saat penghujan. Namun, jumlah pasien demam berdarah cenderung meningkat saat musim hujan tiba.
Hal ini wajar mengingat pada saat inilah nyamuk dapat dengan mudah berkembang biak sebab ada banyak genangan air untuk meletakkan telur-telur.
Selain itu, kelembapan tinggi pada musim hujan juga membuat genangan air tidak gampang menguap. Hasilnya, telur yang sudah diletakkan bisa melalui masa metamorfosis dengan sempurna hingga berkembang jadi nyamuk dewasa.
Sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas bahwa rantai penularan penyakit DBD tidak terjadi antara manusia dengan manusia. Melainkan melalui nyamuk.
Secara ringkas, berikut ini adalah proses penularan penyakit demam berdarah dengue yang harus Anda tahu:
Rantai penularan penyakit DBD
Tidak semua nyamuk Aedes Aegypti membawa virus dengue di dalam tubuh mereka. Namun, jika mereka sudah punya virus ini dan menggigit Anda, maka virus yang mereka bawa bisa dengan mudah menular.
Bagi nyamuk yang belum punya virus dengue, mereka mungkin bisa mendapatkannya melalui gigitan terhadap manusia yang sedang menderita DBD. Ketika nyamuk yang baru menggigit penderita DBD menggigit seseorang, maka seseorang tersebut secara otomatis akan tertular virus.
Maka dari itulah cara agar tidak digigit nyamuk menjadi sangat penting.
Proses penularan penyakit demam berdarah dengue vs trombosit
Pada pasien yang sudah mengalami penularan DBD, istilah yang paling sering didengar adalah trombositnya menurun. Kenapa hal ini bisa terjadi? Bagaimana prosesnya? Simak jawabannya berikut ini:
Ketika virus ditularkan oleh nyamuk melalui gigitan kecil di dalam kulit, maka sistem imun tubuh akan segera memberikan reaksi. Reaksi antara perkembangan virus dan daya tahan tubuh inilah yang bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah kapiler.
Akibatnya, pembuluh darah bisa rapuh, bocor, dan isinya akan merembes ke daerah sekitar. Guna mengatasi kebocoran ini, trombosit perlu melakukan tindakan dengan cara menutupnya.
Semakin banyak kebocoran, semakin tinggi tingkat trombosit yang akan terpakai hingga mencapai titik terendah. Jika ini sampai terjadi, akibat berikutnya adalah terjadi pendarahan.
Maka jangan heran bila banyak penderita DBD yang mengalami mimisan, gusi berdarah, atau semacamnya.
Cara pencegahan demam berdarah
Mencegah demam berdarah berarti mencegah gigitan nyamuk dan penularan virus. Hal-hal di bawah ini bisa dilakukan untuk melakukan pencegahan DBD secara mudah:
- Operasi 3M – Mengubur, menimbun, dan menguras bak mandi.
- Gunakan losion nyamuk.
- Pakai kelambu.
- Jagalah kebersihan rumah.
- Jangan biarkan pakaian menggantung atau bertumpuk.
- Jangan biarkan air menggenang, dll.
Selain cara di atas, Anda perlu melakukan pembasmian nyamuk apabila sudah ada tetangga atau orang di lingkungan sekitar yang terkena penyakit ini. Pasalnya, nyamuk ini bisa terbang sampai 100 meter.
Bila nyamuk tersebut sempat menggigit si penderita DBD, maka risiko tetangganya terkena penyakit sama jauh lebih tinggi.
Anda bisa menghubungi kami untuk mengatasi masalah Aedes Aegypti, si penyebab DBD. Kami akan melakukan metode yang komprehensif untuk membuat mereka pergi dan tak kembali lagi.
Hubungi kami, Fumida. Nomor kami 0822.1177.1166 atau 021.2904.9130. Mari berantas dan hentikan penularan DBD agar tidak banyak memakan korban.