Mengapa Tikus Menjadi Hama yang Merugikan Manusia?
Selain keberadaannya yang mengganggu hama tikus di rumah yang dirasa mengganggu, tikus juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan Anda. Ada beberapa penyakit yang disebabkan oleh tikus yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Salah satu dari penyakit tersebut adalah leptospirosis.
Penularan penyakit ini umumnya terjadi ketika makanan yang dikonsumsi manusia sudah terkontaminasi urine dari hewan yang terinfeksi bakteri Leptospira. Masih banyak lagi penyakit yang disebabkan oleh tikus baik melalui virus ataupun bakteri. Itulah sebabnya tikus menjadi hama yang sangat merugikan manusia. Bahkan dalam sektor pertanian pun banyak petani yang gagal panen akibat ulah hama tikus.
Penyakit yang disebabkan oleh tikus
Meskipun tidak semua tikus terkontaminasi virus, namun alangkah baiknya jika kita menghindari kontak dengan tikus dan kotoran atau urinenya. Sebab kita tidak pernah tahu tikus mana yang nantinya menularkan penyakit.
Berikut ini beberapa penyakit yang disebabkan oleh tikus:
-
Leptospirosis
Luka terbuka yang terinfeksi urine tikus bisa jadi berisiko tertular leptospirosis. Penyakit ini terjadi karena bakteri Leptospira. Setelah terinfeksi, biasanya gejala akan mulai muncul dua minggu kemudian. Gejalanya serupa dengan flu, yaitu sakit kepala, demam, hingga nyeri otot.
-
Sindrom paru hantavirus
Penyakit berikutnya yang disebabkan oleh hama tikus adalah sindrom paru hantavirus (Hantavirus pulmonary syndrome). Penyakit yang disebabkan oleh virus ini menular lewat tiga cara.
Pertama, penderita menghirup udara yang terkontaminasi urine atau feses tikus. Kedua, penderita mengalami kontak langsung dengan urine atau feses tikus. Ketiga, apabila penderita terkena luka akibat gigitan tikus.
Gejala awalnya adalah lemah, demam, nyeri sendi terutama di bagian paha, punggung, dan bahu. Gejala yang muncul dalam sepuluh hari berikutnya akan memburuk dan bertambah batuk hingga dada terasa sesak karena paru-paru terisi cairan.
-
Salmonellosis
Hama tikus juga dapat menjadi sumber penularan penyakit salmonellosis. Ketika terinfeksi, penderita akan merasakan gangguan pencernaan seperti kram perut, mual, hingga diare. Walau demikian, proses penyembuhan dari penyakit ini cenderung cepat.
-
Pes
Pes atau plague adalah infeksi yang mematikan yang ditimbulkan oleh bakteri Yersinia pestis. Penyakit ini disebarkan melalui kutu yang hidup pada hewan pengerat seperti tikus. Di Eropa, Pada abad pertengahan pes disebut sebagai “black death” karena menyebabkan ratusan juta orang meninggal.
-
Demam hemoragik
Penyakit berikutnya yang disebabkan oleh hama tikus adalah demam hemoragik yang juga terjadi akibat kontaminasi urine atau feses dari tikus pembawa virus. Penularan juga bisa terjadi ketika luka terbuka atau membran mata, hidung, dan mulut terinfeksi urine. Demam hemoragik ini berbeda dengan demam berdarah yang ditularkan melalui nyamuk Aedes.
penderita akan merasa sakit kepala, demam, mual, hingga penglihatan yang buram ketika terinfeksi. Selain itu, bisa juga muncul ruam dan mata memerah. Penderitanya bisa sembuh dalam waktu beberapa minggu atau bulan.
-
Koriomeningitis limfositik (Lymphocytic choriomeningitis)
Penyakit berikutnya adalah yang disebabkan oleh virus Lymphocytic choriomeningitis yang bisa dibawa oleh hama tikus. Virus ini biasanya ditularkan oleh tikus-tikus yang ada di rumah. Media penularannya hampir sama yakni melalui kontak langsung dengan urine atau feses tikus yang terkontaminasi. Sekitar 13 hari setelah terinfeksi, penderita akan merasakan nyeri dada, nyeri send, nyeri testis, hingga nyeri kelenjar ludah. Tak hanya itu, nafsu makan juga bisa berkurang drastis hingga merasa mual dan muntah.
-
Demam omsk
Penyakit ini Juga disebut dengan istilah omsk hemorrhagic fever, penularan infeksinya disebabkan oleh kontak langsung dengan gigitan tikus. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1947 silam di Rusia. Setelah inkubasi selama sepekan, gejala demam omsk akan muncul seperti demam, sakit kepala, muntah, hingga pendarahan. Selain itu, sel darah merah dan putih pasien juga bisa turun drastis. Pemulihan bisa berlangsung selama dua pekan.
-
Demam lassa
Berbeda dengan penyakit yang disebabkan oleh tikus lainnya, penyakit ini sangat mungkin menular dari satu orang ke orang lain. Terlebih lagi, demam ini termasuk dalam penyakit mematikan seperti halnya Marburg dan Ebola.
-
Demam gigitan tikus
Penyakit ini disebut juga dengan rat-bite fever, ini merupakan penyakit demam akut karena penularan lewat lendir atau urine tikus yang terkontaminasi. Ada dua bakteri yang menyebabkan penyakit ini, yaitu Streptobacillus moniliformis dan Spirillum minus. Anak-anak yang berusia di bawah lima tahun merupakan yang paling rentan terinfeksi karena sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang. Itu sebabnya sangat penting untuk rajin mencuci tangan dengan air bersih.
-
Tularemia
Berikutnya ada penyakit yang disebabkan oleh hama tikus adalah tularemia. Setelah terpapar bakteri, orang yang terinfeksi akan merasa demam, batuk, sakit kepala, muntah, hingga mengalami luka-luka. Maka dari itu, penting agar memastikan lingkungan Anda tetap aman dan bebas kontaminasi urine serta feses tikus.
Oleh karenanya, selalu bersihkan lingkungan dan jaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan. Perhatikan juga setiap luka luar yang terbuka pada bagian tubuh Anda. Langsung obati dan lindungi dengan kasa steril untuk mengantisipasi paparan virus atau bakteri yang tidak diharapkan, termasuk dari tikus.