Siklus Hidup Nyamuk, Fase DBD, Malaria, & Cara Membasmi

Terdapat sekitar 2.700 spesies nyamuk di dunia. Mayoritas spesies memiliki siklus hidup nyamuk yang sama. Namun, ada detail-detail fase yang berbeda seperti pada hewan penyebab demam berdarah, malaria, dll.

Mengenali siklus hidup mereka bisa membuat kita jauh lebih aware terhadap bahayanya. Kemudian, kita pun bisa menentukan bagaimana penanganan yang pasti untuk mencegah perkembangan mereka atau membasminya dengan cepat.

Kali ini, kami akan membahas mengenai daur hidup nyamuk secara umum, kemudian membahas masing-masing fase khusus DBD dan Malaria, dan cara membasminya. Selamat menyimak.

Siklus hidup nyamuk secara umum

Gambar Siklus Hidup Nyamuk

Daur hidup hewan terbang penghisap darah ini merupakan salah satu contoh metamorfosis sempurna. Berikut ini adalah daur hidupnya secara utuh:

Telur – larva (jentik-jentik) – pupa (kepompong) – nyamuk dewasa.

Ulasan di bawah ini akan memperjelas masing-masing fase di atas:

Telur

Yang bertugas mengeluarkan telur adalah si betina. Prosesnya adalah induk betina dan jantan akan bertemu dan kawin. Selanjutnya, induk betina akan keluar untuk menghisap darah. Setelah menghisap darah, induk akan mencari tempat untuk menaruh telur-telurnya di dalam air. Biasanya induk akan mencari genangan air, bisa dari bak mandi, air di tandon, dll.

Dalam satu kali bertelur, induk betina bisa mengeluarkan sebanyak 300 telur. Jumlah ini tergantung pada jumlah darah yang berhasil dia hisap. Semakin banyak darah yang mereka hisap, semakin banyak pula telur yang akan dikeluarkan.

Secara umum, telur ini diletakkan secara bergerombol. Jika lokasinya mendukung (berada dalam air), maka telur bisa menetas dalam 1-2 hari.

Larva atau jentik

Pada fase jentik ini, mereka sudah butuh makanan. Mereka akan memakan mikroorganisme yang ada di air. Jentik-jentik bernafas menggunakan ujung ekornya. Jika suhu dan lingkungannya mendukung, jentik-jentik akan masuk ke fase berikutnya hanya dalam 8-10 hari.

Pupa atau kepompong

Pada fase inilah tumbuh sayap pertama kali. Selain itu, mereka memakai tanduk thorakisnya untuk bernafas.

Apabila lingkungannya mendukung, fase ini hanya membutuhkan 1-2 hari saja untuk bisa menjadi dewasa. Mereka harus berlatih terbang dengan cepat begitu keluar dari kepompong dan akan mulai keluar dari dalam air.

Nyamuk

Ini adalah fase terakhir dari proses siklus hidup nyamuk. Yang menarik, setelah keluar dari pupa dan menjadi dewasa, mereka hanya butuh waktu 1-2 hari untuk dapat bereproduksi (kawin). Kemudian proses daur hidup akan terulang kembali.

Artinya, perkembangan hewan terbang ini bisa jadi sangat cepat jika lingkungannya mendukung. Maka dari itulah harus segera dibasmi.

Namun, pembasmian hewan ini berbeda dengan cara menjebak tikus, di sini Anda perlu melakukannya dengan cepat karena siklus hidupnya sangat cepat. Langsung dibasmi tanpa perlu dijebak lagi.

Catatan: Pada proses di atas, 3 tahapan pertama adalah yang paling krusial. Mereka butuh lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan, suhu harus tepat dan air harus selalu ada. Tak hanya itu, mereka juga harus aman dari predator agar bisa bertahan hidup.

Fase daur hidup nyamuk yang dapat menyebabkan DBD adalah

Sebagaimana disebutkan di atas, ada ribuan spesies nyamuk. Sementara yang menyebabkan DBD adalah Aedes aegypti. Apa bedanya fase penyebab DBD dengan siklus hidup mereka pada umumnya?

Yang menjadi pembeda salah satunya adalah fase telur. Di fase ini, induk menempatkan telur di area-area secara terpisah dan acak. Tak hanya itu, sekali bertelur induk juga menghasilkan 100 sampai 200.

Mereka menempatkan telurnya di lokasi-lokasi terpencil di area perumahan atau kampung. Sekali ada genangan atau kelembapan air, sudah cukup. Bisa di dekat air pendingin, air dalam kaleng, saluran air wastafel, dll.

Daur hidup nyamuk malaria

Selain DBD, spesies penyebab malaria, Anopheles, juga menjadi momok tersendiri. Si Anopheles betina juga menaruh telurnya di tempat terpisah (tidak berkumpul). Bedanya dengan DBD adalah, Anopheles menaruk telurnya di lokasi seperti rawa, danau, dll.

Berdasarkan daur hidupnya, bagaimana cara yang tepat untuk membasmi nyamuk?

Pembasmian nyamuk terbaik bisa dilakukan sejak masih dalam wujud telur yakni dengan melakukan 3M. Sering menguras air bak kamar mandi, menimbun kaleng bekas atau benda lain, dan menutup bak mandi atau tampungan air.

Dilanjutkan dengan penggunaan bahan alami seperti menanam lavender, catnip, atau eucalyptus untuk mengusir.

Jika mereka sudah meresahkan, gunakan obat atau fogging. Cara teraman yang bisa dilakukan untuk menghentikan siklus hidup nyamuk di sekitar Anda adalah dengan memanggil jasa pembasmi nyamuk.

Kami, Fumida, siap menjadi partner Anda untuk membasmi nyamuk dan membuat lingkungan Anda bersih dan sehat. Terbebas dari nyamuk yang bikin gatal serta menyebabkan penyakit serius seperti Zika, DBD, Kaki Gajah, Malaria, dll. Jadwalkan pertemuan dengan tim ahli kami dengan WA di nomor 0822.1177.1166.

5/5 - (4896 votes)
Share your love

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Telp Sekarang 0822-1146-1146