Anda sebaiknya tahu apa itu fumigasi sebab istilah ini mengacu pada sebuah teknik pengendalian hama terbaik. Teknik ini tak hanya bisa dilakukan secara outdoor tapi juga indoor.
Kepopuleran fumigasi tak lepas dari efektivitas bahan dan alat yang digunakan. Teknik ini juga sangat aman buat diterapkan di lingkungan, baik area persawahan, perkebunan, maupun perumahan atau pemukiman warga.
Apa sih sebenarnya fumigasi itu?
Pada kesempatan kali ini, kami akan mengulasnya secara lebih mendalam. Mulai dari pengertian, alat, jenis, hingga proses dan pemanfaatannya.
Apa itu fumigasi?
Pengertian fumigasi adalah sebuah metode pengendalian hama yang dilakukan dengan cara pengasapan pestisida dalam bentuk gas. Pestisida atau bahan kimia yang digunakan ini lebih sering dikenal dengan sebutan fumigan.
Dalam hal ini, fumigan yang berbentuk gas dilepaskan untuk meracuni hama dan membuat mereka mati lemas.
Fumigan bisa diterapkan secara outdoor seperti di perkebunan, persawahan, dan yang lainnya. Bisa juga digunakan secara indoor di rumah-rumah. Tentu dengan pilihan bahan kimia yang sesuai sehingga aman buat semua penghuni rumah tersebut.
Proses fumigasi kadang juga dilakukan pada proses produksi barang dan ekspor impor. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah transfer hama antar negara.
Yang perlu diketahui, metode ini sangat efektif. Termasuk saat diterapkan dalam struktur bangunan. Sebab sifatnya bisa langsung masuk ke bagian terdalam struktur dan meracuni hama yang ada di dalamnya.
Salah satu contoh penerapannya adalah pada pembasmian rayap kering yang ada di tembok rumah atau kutu yang ada di gudang arsip.
Contoh bahan kimia yang digunakan untuk fumigasi
Ada banyak bahan kimia yang bisa dimanfaatkan dalam proses pembasmian hama melalui teknik pengasapan ini, di antaranya adalah:
- Metil bromida.
- Chloropicrin.
- Formaldehida.
- Iodoform.
- Sulfuryl fluoride.
- Hydrogen cyanide.
- Phosphin (fosfin).
- Methyl isocyanate.
- DBCP.
- Dazomet, dll.
Dari sekian banyak pilihan di atas, yang cukup populer adalah metil bromida, fosfin, chloropicrin, formaldehida, iodoform, dan sulfuryl fluoride.
Jenis dan pemanfaatan fumigasi
Bila secara konvensional metode ini hanya digunakan pada pertanian, kini sudah bisa dipakai pada struktur bangunan. Istilah kerennya adalah fumigasi struktural. Metode ini ternyata sudah berkembang pesat pada struktur bangunan seperti:
- Perpustakaan
- Kandang
- Kapal
- Pesawat
- Ruangan laboratorium
- Gudang penyimpanan
- Kontainer
- Gudang arsip / dokumen
- Perumahan, dll.
Semua tempat di atas memiliki kecenderungan untuk mudah ditempati oleh hama dan harus segera dibersihkan agar bisa terawat dan dapat difungsikan secara maksimal.
Alat fumigasi
Fumigasi bisa dilakukan dengan alat tertentu yang lebih sering dikenal dengan istilah fumigator. Biasanya berupa tabung yang dihubungkan dengan selang dan pendorong untuk melakukan pengasapan.
Selain fumigator, tim yang melakukan pengasapan sebaiknya juga menggunakan alat pelindung diri. Bila Anda ingin mencobanya sendiri, pastikan untuk memakai APD lengkap.
Mulai dari kaca mata, baju yang menutupi seluruh tubuh, sepatu tertutup, penutup wajah, sarung tangan, dan yang lainnya. Alat-alat ini harus dipakai bahkan saat Anda masih menyiapkan bahan-bahannya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Lantas, bagaimana prosesnya?
Proses fumigasi
Ada beberapa fase yang harus dilalui dalam keseluruhan proses, di antaranya adalah:
Fase pertama
Menciptakan lingkungan tertutup untuk keseluruhan area yang tercakup dalam fumigasi.
Fase kedua
Fumigan dilepas atau disemprotkan ke area atau ruang yang sudah diatur khusus untuk difumigasi. Agar hasilnya maksimal, ruangan yang sudah diasapi dibiarkan sementara waktu.
Hal ini akan memberikan waktu kepada fumigan untuk meresap dalam ruangan. Dalam kurun waktu tersebut, fumigan akan melakukan tugasnya untuk mengendalikan dan membasmi hama di dalamnya.
Fase ketiga
Jika waktu yang diperlukan dirasa sudah cukup, diperlukan ventilasi untuk pembuangan gas beracun. Sehingga ruangan tersebut aman dihuni oleh manusia. Hasilnya, ruangan akan bebas gas beracun, bebas hama.
Perhatikan keamanan
Setelah mengetahui apa itu fumigasi, diharapkan semua orang tidak sembarangan melakukan tekniknya. Apalagi jika Anda kurang begitu paham tentang fumigan yang digunakan.
Yang perlu ditekankan adalah bahwa proses fumigasi merupakan hal yang berbahaya, bahkan lebih bahaya dari pada penggunaan racun semut. Oleh karena itu, keamanan harus ditaruh di urutan nomor satu saat prosesnya dilakukan.
Solusinya, setiap proses ini sebaiknya dilakukan oleh tim atau seorang operator yang sudah memiliki lisensi di bidang tersebut. Kepemilikan sertifikat resmi bisa mengurangi dampak buruk dan tingkat bahaya yang dapat ditimbulkan oleh metode ini.
Sebab bagaimana pun, bahan kimia yang dipakai sebagian besar merupakan senyawa yang berbahaya bagi kehidupan, termasuk manusia. Bila tidak digunakan secara bijak dan terukur, maka bisa menyebabkan hal yang negatif.
Salah satu cara menjaga keselamatan dan keamanan setelah melakukan metode ini adalah dengan memastikan ventilasi berfungsi dengan baik. Inilah yang terpenting.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi residu-residu zat kimia yang mungkin tertinggal dalam ruangan dan bisa membahayakan penghuninya.
Perusahaan fumigasi
Agar seluruh proses fumigasi yang dilakukan bisa aman. Sebaiknya Anda menghubungi perusahaan fumigasi yang sudah berlisensi. Fumida adalah salah satu Jasa Fumigasi Terbaik saat ini dengan pengalaman puluhan tahun.
Tim yang bekerja sudah mengetahui apa itu fumigasi sampai hal-hal detailnya. Yang paling penting lagi, tim dari Fumida juga sudah berlisensi. Anda bisa menghubungi kami di 0822-1146-1146 atau 021-29049130.