Apa Saja Spesies Lalat yang Sering Kita Jumpai
Keberadaan lalat kadang memang menjadi gangguan untuk manusia karena dikenal sebagai penyebar bibit penyakit. Terkadang lalat terbang di sekitar tumpukan sampah, tempat kotor dan bahkan terdapat buah yang terbang mendekati buah-buahan. Tahukah Anda bahwa lalat memiliki beberapa spesies yang berbeda? Spesies lalat yang sering kita jumpai ternyata terdapat berbagai jenis.
Sebelum mengetahui berbagai spesies lalat yang sering kita jumpai, apakah Anda tahu mengapa lalat sangat sulit untuk ditangkap? Ternyata, lalat memiliki kemampuan untuk melihat gerakan sesuatu yang ia lihat dalam gerakan lambat. Hal ini dapat terjadi karena lalat memiliki laju pelipisan flicker atau kemampuan berkedip yang lebih tinggi sehingga mereka memiliki refleks cepat untuk menghindari manusia.
Kumpulan Spesies Lalat yang Sering Kita Jumpai
1. Lalat Rumah
Musca domestica atau yang sering disebut lalat rumah ini hidup di tempat sampah. Jika melihat lalat rumah sebaiknya Anda waspada karena ia membawa berbagai macam penyakit berbahaya bagi manusia. Lalat rumah membawa bakteri salmonella dan E-coli yang menyebabkan penyakit kolera, demam, bahkan hepatitis dan juga disentri. Lalat rumah menyebar di berbagai wilayah di dunia sehingga jenis ini merupakan lalat yang paling sering ditemui.
Lalat rumah akan terbang mendekat ke segala jenis makanan yang ada di sekitar mereka termasuk makanan manusia, makanan hewan piaraan, dan bahkan kotoran. Visual lalat rumah berwarna abu-abu dengan perut berwarna kuning. Terdapat 4 sayap vena bengkok yang ujungnya sedikit runcing.
2. Lalat Hijau
Chrysomya megacephala merupakan nama latin dari lalat hijau. Lalat jenis ini dapat ditemukan di negara-negara Asia Tenggara dan bahkan menyebar sampai Australia. Anda dapat melihat lalat ini berkeliaran di sekitar tempat sampah, kotoran hewan piaraan dan bangkai hewan. Lalat ini membawa bakteri yang dapat menyebabkan disentri melalui kontaminasi pada makanan atau minuman.
Lalat hijau berkembang biak di tempat yang memiliki zat cair atau semi cair bersumber dari hewan. Contohnya seperti di bangkai hewan, sampah sisa penyembelihan hewan, dan tanah yang mengandung kotoran hewan. Seperti namanya, visual lalat hijau mengkilat dengan memiliki warna hijau dan biru metalik pada tubuhnya.
3. Lalat Pasir
Spiriverpa Lunulata atau lalat pasir hidup di habitat terbuka yang tidak terdapat pepohonan disekitarnya, contohnya seperti di sungai berpasir. Lalat pasir dapat Anda temukan pada bulan April hingga September. Lalat jenis ini berkembang biak pada area yang lembab, seperti di atas tanah lembab atau bahkan di air.
Lalat pasir butuh waktu lama untuk menjadi lalat dewasa yang dapat terbang dan hidup di pasir lepas. Larva pasir membutuhkan waktu bahkan sampai 2 tahun untuk menjadi lalat dewasa. Lalat pasir dewasa berwarna abu-abu pucat dengan mata yang berwarna coklat kemerahan.
4. Lalat Limbah
Psychodidae merupakan nama latin dari Lalat Limbah. Selain itu lalat ini juga dipanggil sebagai lalat pembuangan atau lalat ngengat. Seperti namanya, lalat ini hidup di tempat pembuangan sampah atau limbah. Sedangkan larva lalat ini memakan bahan organik seperti lumpur. Jika dibandingkan dengan lalat lainnya, ukuran lalat limbah termasuk kecil. Sedangkan warna lalat abu-abu dengan sayap yang ditumbuhi bulu-bulu halus.
5. Lalat Kuda
Family tabanidae merupakan nama latin dari lalat kuda. Lalat jenis ini merupakan salah satu hama pada hewan ternak. Jika hewan ternak mendapatkan beberapa gigitan dari lalat kuda betina dapat menyebabkan penurunan berat badan pada hewan ternak tersebut.
Sedangkan lalat kuda jantan merupakan pemakan nektar dan serbuk sari. Bahkan gigitan lalat kuda terasa menyakitkan untuk manusia.
Lalat kuda memiliki mulut yang berfungsi seperti pisau kecil untuk membuka kulit dengan gerakan seperti menggunting. Ukuran lalat kuda sebesar 25mm. Lalat kuda berwarna hitam kecoklatan dengan mata berwarna hijau.