Jangan pikir kalau makanan semut itu hanya gula atau makanan manis. Faktanya, hewan ini tergolong omnivora. Mereka bisa makan tumbuh-tumbuhan dan binatang, tergantung mana yang sedang ada.
Karena termasuk dalam hewan yang mau memakan segalanya, jangan heran bila saat sudah masuk ke dalam rumah hewan ini bisa makan makanan di dapur, mulai dari yang manis hingga lauk pauk lain yang rasanya tak manis sekalipun.
Pada kesempatan ini, kami akan membahas mengenai makanan semut, rantainya, dan cara mencegahnya supaya tidak masuk ke dalam rumah.
Hal ini perlu dilakukan mengingat saat sudah masuk ke tempat tinggal Anda. Mereka akan menjadi hewan yang cukup menjengkelkan. Selamat menyimak ulasan ini agar lebih jelas.
3 Jenis makanan semut yang harus Anda tahu
Ada banyak jenis semut di dunia ini. Di antara mereka ada yang memang lebih suka mengonsumsi sesuatu yang manis, namun ada juga yang suka dengan fungi (jamur), makanan berlemak, dan berprotein.
Jamur (Fungi)
Tidak banyak yang tahu kalau ternyata hewan ini bisa membudidayakan fungi atau jamur. Biasanya mereka memilih tempat lembap untuk melakukan ini.
Untuk itu, area kebun dan tempat-tempat lembap di dalam rumah bisa menjadi sasaran empuk buat pembudidayaan jamur ini.
Beberapa spesies hewan ini bisa makan dari fungi dan sumber lainnya. Sebaliknya, ada juga yang hanya menggantungkan diri dengan mengonsumsi jamur saja. Meski begitu, nutrisi mereka tetap bisa tercukupi.
Makanan berprotein dan berlemak
Selanjutnya, banyak sekali jenis semut yang mengonsumsi makanan berprotein dan berlemak. Kalau dalam rumah tangga, biasanya makanan dengan bahan dasar utama daging, ikan, tempe, hingga telur merupakan opsi favorit mereka.
Selain itu, bila di rumah Anda ada selai kacang, maka ini bisa menjadi surga untuk mengumpulkan sari-sari gula kesukaan mereka. Selai kacang mengandung gula sekaligus protein dalam waktu bersamaan. Jadi pasti mereka suka.
Bahkan kadang, ada semut yang akan datang manakala seseorang sedang memasak makanan yang berlemak, bersantan, dan berprotein. Mereka akan mencoba meraih peralatan masak yang sudah tak terpakai tapi terdapat sisa-sisa atau bekas masakannya.
Apabila berada di luar rumah, mereka yang senang dengan makanan berprotein dan berlemak lebih sering terlihat mengangkut serangga mati, seperti lalat, kecoa, dan hewan mati lainnya. Dengan begini, koloni mereka akan mendapatkan protein dalam jumlah yang diinginkan.
Makanan yang manis
Semua orang tahu kalau makanan manis adalah favorit buat para semut. Seperti kata pepatah, ada gula ada semut. Setiap kali ada makanan manis, maka mereka akan mencari sumbernya dan mengajak koloninya untuk mendapatkan sari gula.
Beberapa jenis makanan yang jadi incaran di dalam rumah adalah gula, madu, sirup, jus, cake, hingga roti.
Nah, apabila untuk mendapatkan semua itu mereka kesulitan, maka jalan satu-satunya adalah barter dengan kutu daun. Di mana kerja sama ini termasuk dalam simbiosis mutualisme.
Kutu daun merupakan serangga kecil yang memakan tanaman, mereka memproduksi sebuah cairan lengket yang disebut madu atau honeydew. Inilah yang diminta oleh para semut.
Sebagai gantinya, para kutu daun akan meminta perlindungan kepada koloni semut dari pemangsa yang lebih besar agar populasi mereka tidak terganggu.
Rantai makanan semut
Pernahkah Anda menjumpai pertanyaan “hewan apa yang memakan semut?” Jika pernah, apa Anda sudah menemukan jawabannya?
Jika belum, maka perlu Anda ketahui bahwa semut dimakan oleh hewan bernama scaly anteaters atau yang lebih kita kenal dengan sebutan Trenggiling.
Hewan inilah yang secara alami mencari hewan kecil penyuka zat manis untuk dikonsumsi secara masal. Namun, kelak saat trenggiling sudah mati. Bangkainya juga bisa dimakan oleh semut lagi.
Secara umum, rantai makanan dari hewan ini adalah:
Jamur/makanan berprotein/makanan manis dikonsumsi oleh semut. Kemudian semut dikonsumsi oleh trenggiling. Selanjutnya, bila trenggiling mati akan dikonsumsi semut lagi.
Masalahnya, Anda tidak bisa request trenggiling untuk menjaga rumah dari hewan penyuka manis ini. Mereka juga tidak selalu ada di sekitar rumah karena lebih sering ditemukan di area lapang.
Maka dari itu, untuk mencegah invasi hewan penyuka manis di tempat tinggal Anda, sebaiknya lakukan langkah serius.
Cara mencegah dan mengusir semut agar tidak masuk rumah
Apapun jenis semut yang ada di dalam rumah Anda, maka perlu dilakukan tindakan serius untuk mengusirnya. Jangan sampai makanan Anda dikerumuni hewan ini setiap hari atau Anda menemukan mereka mengambang di teh hangat yang akan diminum. Ini jelas menjengkelkan.
Untuk mencegahnya, ada beberapa trik yang bisa dilakukan:
Menjaga kebersihan rumah
Kebersihan rumah adalah sebuah hal yang wajib diwujudkan. Contohnya adalah segera menyapu remahan sisa makanan yang terjatuh. Juga rajin mengepel rumah setelah dibersihkan dari debu.
Menutup makanan
Tutuplah makanan dengan rapat. Misalnya, untuk makanan-makanan seperti gula, taruh di toples yang memang bisa menutup dengan rapat dan tidak bisa dimasuki hewan.
Menggunakan kapur semut
Salah satu bahan yang bisa diandalkan untuk mencegah mereka masuk ke dalam rumah, khususnya dapur adalah kapur semut.
Dengan hanya menggoreskan kapur ke tembok atau area lain yang dihuni hewan penyuka manis, mereka tidak akan bisa lewat dan kadang mati di dalam garis yang dibuat.
Memanggil jasa pembasmi semut profesional
Terakhir, semut merupakan hewan yang merusak dan sangat mengganggu karena hidup berkoloni. Sulit sekali rasanya untuk menghilangkan hewan ini dari rumah.
Maka dari itu, memanggil jasa pembasmi semut profesional adalah salah satu cara terbaik yang pasti efektif. Kami adalah tim Fumida yang sudah berpengalaman dalam bidang pest control dan memiliki lisensi untuk menanggulangi hama dengan cepat dan tuntas.
Nomor kami adalah 0822.1146.1146 atau 021.2904.9130, silakan jadwalkan konsultasi dengan tim untuk menanggulangi masalah Anda. Jangan tunda lagi. Jangan biarkan hidangan rumah jadi makanan semut setiap hari.