Waspada! Telur lalat bisa bertahan hidup dalam tubuh dan menyebabkan penyakit bila tertelan. Temukan solusi mengatasinya segera dengan langkah-langkah yang tepat.
Sebagaimana diketahui, lalat merupakan serangga yang memang bisa menyebabkan berbagai macam penyakit. Selain itu, ketika hewan ini berhasil masuk ke dalam rumah, kebersihannya juga jadi tak terjaga. Rasa jijik langsung ada saat mereka beterbangan ke sana ke mari di ruangan.
Nah, perkembangan hewan ini dimulai pada saat masih menjadi telur. Induknya bisa mengeluarkan banyak sekali telur dalam sekali waktu. Bila ini semua menjadi hewan dewasa, tentu akan sangat mengganggu.
Padahal, lokasi bertelurnya sangat dekat dengan kita, yakni bisa jadi di dalam rumah atau di tempat sampah yang ada di halaman.
Maka dari itu, perlu tindakan yang tepat sejak awal untuk mengatasi hal tersebut. Kami akan membahasnya dalam artikel ini. Jadi, selamat menyimak sampai selesai.
Jumlah telur lalat
Hewan ini terdiri dari banyak jenis. Masing-masing jenisnya memiliki karakteristik berbeda dalam hal daur hidup, termasuk jumlah telurnya.
Secara umum, mereka bisa bertelur sebanyak 150 butir dalam sekali waktu. Nantinya, telur-telur ini bisa berkembang menjadi larva (belatung) hanya dalam 24 jam.
Bayangkan betapa mengerikannya bila itu ada di tempat sampah yang ada di lingkungan Anda. Belum lagi baunya yang menyengat dan tidak mengenakkan.
Telur lalat biasanya berada di tempat apa?
Sebagai tindakan pengendalian lalat, Anda harus tahu tempat favorit yang biasanya dipilih oleh sang induk untuk meletakkan telur-telurnya.
Biasanya, induk akan menaruh mereka di tempat sampah, di atas makanan, buah, bangkai, dan yang lainnya. Tergantung jenisnya.
Bila diletakkan di tempat sampah atau di bangkai, maka Anda harus berhadapan dengan rasa jijik dan bau menyengat saat mereka berkembang menjadi larva.
Namun, bayangkan bila telurnya diletakkan di atas makanan yang hendak kita makan. Tentu ini cukup berbahaya. Mengingat telur tersebut bisa bertahan hidup bahkan menetas di dalam tubuh.
Telur lalat menetas menjadi apa?
Sudah disinggung di atas bahwa telur-telur yang dikeluarkan oleh induk akan menetas menjadi larva yang kita kenal dengan sebutan belatung. Membayangkan bentuknya saja sudah membuat kita jijik sendiri.
Padahal, proses penetasan ini hanya butuh waktu 24 jam. Selain itu, ratusan telur yang dikeluarkan oleh induknya akan menjadi larva hampir bersamaan.
Nah, perlu diketahui bahwa ada alasan kenapa mereka memilih bangkai, makanan, atau tempat sampah untuk menaruh telur-telur tersebut.
Tujuannya adalah saat agar mereka sudah menetas dan menjadi belatung, belatung-belatung atau larva-larva ini tidak akan kekurangan makanan. Mereka bisa cepat dewasa dengan mengonsumsi makanan yang ada di sekitarnya.
Di sinilah pentingnya segera membuang sampah tepat waktu. Artinya, tidak terlalu lama membiarkan sampah di dalam rumah dan segera mengumpulkannya di tempat pembuangan. Bila dipendam terlalu lama, sampah-sampah itu akan jadi habitat atau surga bagi larva-larva serangga ini.
Bahaya menelan telur lalat
Dalam satu kondisi saat seseorang secara tidak sengaja menelan telur lalat, maka akan ada konsekuensi yang harus dihadapi.
Pertama, telurnya akan diam dan tidak berkembang. Kedua, telurnya menetas dan berubah menjadi larva di dalam tubuh.
Kondisi kedua ini lebih sering dikenal dengan istilah Myasis. Secara frekuensi, kondisi ini memang tidak sering alias jarang sekali terjadi.
Akan tetapi, bila ini terjadi maka belatung tersebut bisa mencari makan dari dalam tubuh. Intinya, mereka mengonsumsi sesuatu dari organisme hidup dan ini berbahaya.
Bila ini terjadi, ada beberapa gejala yang biasanya akan dialami penderitanya, di antaranya adalah mual, muntah, diare, hingga adanya rasa gatal di anus.
Masuknya telur lalat di dalam tubuh manusia ini memang tidak sering terjadi. Faktor penyebab hal tersebut bisa terjadi adalah:
- Sering mengonsumsi lalat dalam jumlah banyak dan kurun waktu tertentu secara terus menerus.
- Hidup di lingkungan kumuh.
- Daya tahan tubuh penderita lemah.
- Penderita sedang mengonsumsi obat maag dalam jangka waktu yang lama.
Cara tepat mengatasi perkembangbiakan telur lalat
Untuk mengatasi dan mengurangi dampak perkembangbiakan telur mereka, Anda bisa melakukan usaha mandiri di rumah dan meminta bantuan orang lain.
Usaha mandiri yang bisa dilakukan adalah:
- Menjaga kebersihan rumah.
- Menutup makanan.
- Menyimpan bahan makanan dengan baik.
- Membuang sampah tepat waktu (tidak menumpuk sampah).
- Sering mengepel rumah.
- Membuka pintu, jendela, dan ventilasi agar tidak lembap.
- Menyemprotkan desinfektan di tempat sampah.
- Mencuci bersih bahan makanan, buah, dan sayur saat hendak dimasak.
- Memelihara tanaman pengusir lalat.
- Memakai pengharum ruangan, misalnya bau lavender, dll.
Selain usaha di atas, Anda juga bisa melakukan cara lain dengan menghubungi jasa pembasmi lalat. Pembasmian perlu sekali dilakukan apalagi saat musimnya datang.
Bagaimanapun, hewan ini hidup berkoloni dan sangat meresahkan. Bila sudah musimnya, dalam sekali waktu pasti ada ratusan yang terbang.
Tim Fumida siap membantu dan melakukan penanganan yang serius untuk mencegah dan membunuh telur lalat sehingga tidak sampai berkembang jadi larva dan dewasa. Silakan hubungi kami di 0822-1123-1123 atau 021-29049130. Tim akan segera datang untuk membantu menyelesaikan masalah Anda.