Sama halnya serangga lain, daur hidup lalat juga melalui fase-fase penting. Tahu secara detail fasenya, faktor yang mempengaruhi, dan fakta menariknya bisa menambah pengetahuan Anda.
Terlebih bila di lingkungan Anda sering terlihat ada banyak sekali lalat beterbangan. Maka mengetahui siklus hidup mereka bisa memunculkan strategi pencegahan dan pembasmian.
Seperti diketahui, hewan satu ini termasuk menjijikkan dan kotor. Mereka membawa bibit penyakit dan bisa menyebabkan masalah kesehatan bila sampai hinggap di makanan yang hendak kita makan.
Maka dari itu, bila sudah ada satu dua lalat yang datang atau menyerang rumah. Mau tidak mau Anda harus mencari tahu cara mengusirnya.
Pada kesempatan kali ini, kami akan mengajak Anda untuk membaca sekilas mengenai proses terjadinya lalat dewasa dari yang sebelumnya berupa telur berukuran kecil.
Kami juga akan membahas mengenai faktor yang dapat mempengaruhi siklus hidup serangga satu ini. Jadi, selamat menyimak.
Bagan daur hidup lalat, serangga bermetamorfosis sempurna
Lalat, sama halnya dengan kupu-kupu merupakan sejenis serangga yang memiliki metamorfosis sempurna. Secara sederhana, berikut ini adalah daur hidup seekor lalat:
Telur —> larva —> pupa —> lalat dewasa
Berikut penjelasan masing-masing fase pada bagan di atas:
Telur
Telur dihasilkan oleh perkawinan antara jantan dan betina, yakni sebagai hasil atas pembuahan antara spermatozoa dengan telur.
Sang betina akan menempatkan telur-telur ini secara berkoloni di tempat-tempat kotor. Sebagai contoh, kotoran, bangkai, dan tempat sampah. Hal ini karena di tempat itulah larva lalat bisa mendapatkan banyak makanan setelah menetas.
Dari ketiga tempat itu yang paling berbahaya justru adalah tempat sampah. Sebab lokasinya ada di mana saja, termasuk di dalam rumah.
Maka dari itu, saat ada hewan terbang ini masuk ke dalam rumah, segera usir. Siapa tahu mereka adalah sang betina yang sedang ingin menaruh telurnya.
Larva
Bila masih disebut larva, rasanya tidak terlalu menyeramkan karena terdengar seperti hewan-hewan lain. Tapi tahukah Anda bila larva lalat adalah hewan yang sering kita sebut dengan belatung?
Iya, larva lalat merupakan belatung. Maka jangan heran bila tiba-tiba banyak belatung di tempat sampah setelah dihinggapi oleh lalat.
Hal ini karena pada saat hinggap, mereka menaruh telur yang hanya butuh waktu sekitar 24 jam saja untuk menetas lalu menjadi larva.
Pada saat baru menetas, tubuhnya memang empuk atau lembek. Tapi hanya dalam waktu 2 hari saja, mereka akan mengalami pergantian kulit dari empuk ke keras. Dalam waktu tersebut, kulitnya akan mengeras dan bersiap masuk ke fase berikutnya.
Pupa
Fase ini ditandai dengan mengerasnya kulit dan perubahan warna dari putih ke cokelat. Biasanya, saat masih sebagai larva yang memasuki tahap akhir mereka akan mencari tempat yang aman dari predator agar saat menjadi pupa bisa aman posisinya.
Hal ini karena pada saat fase ini berjalan, mereka pada tahap tidak aktif.
Ciri tempat yang digunakan untuk berlindung oleh pupa-pupa adalah gelap, tersembunyi, dan terhalang dari sinar matahari.
Fase pupa memerlukan waktu sekitar 1 minggu atau 7 hari. Pembentukan sayap terjadi pada hari ketiga sampai keenam. Selanjutnya, pupa akan membelah hingga akhirnya terbentuklah imago atau lalat dewasa.
Imago
Proses ini ditandai dengan keluarnya lalat dari dalam pupa dan siap mengepakkan sayap untuk mencari makan sendiri.
Jadi, sudah jelas bahwa jenis daur hidup lalat adalah metamorfosis sempurna. Sebab mereka melalui semua tahapan metamorfosis dengan baik.
Faktor yang mempengaruhi siklus hidup lalat
Secara keseluruhan, hewan ini hanya butuh waktu sebentar untuk menyelesaikan keseluruhan fase metamorfosisnya. Masing-masing lalat memerlukan waktu yang berbeda. Perbedaan waktu yang terjadi ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah:
Suhu
Semakin tinggi suhu di suatu tempat, maka semakin cepat proses metamorfosis terjadi. Berikut keterangannya:
- >30 derajat celcius, metamorfosis terjadi sangat cepat.
- 28 – 30 derajat celcius, keseluruhan proses membutuhkan waktu 7 hari.
- 25 – 28 derajat celcius, metamorfosisnya butuh waktu sekitar 8 – 10 hari.
Pada suhu yang lebih rendah, hewan menjijikkan ini butuh waktu lebih lama untuk berkembang biak, yakni sampai 50 hari.
Makanan
Semakin banyak makanan yang mereka makan, proses siklus hidup hewan ini bisa berjalan dengan cepat. Begitu juga sebaliknya.
Cahaya
Apabila cahayanya gelap, siklus akan berkembang dengan cepat. Sebaliknya, bila cahayanya terang dan selalu terkena sinar matahari, prosesnya bisa lambat. Khususnya pada fase telur.
Itulah beberapa faktor yang bisa mempengaruhi proses siklus hidup lalat, termasuk lalat hijau. Sama halnya informasi macam-macam kutu yang bisa membuat Anda mengerti cara mengusirnya. Dengan informasi ini Anda juga bisa melakukan pencegahan.
Contohnya dengan menutup makanan, memperhatikan tempat sampah, sering membuangnya, dan tidak membiarkan area sampah selalu dalam keadaan gelap.
Fakta menarik seputar lalat
Berikut ini adalah beberapa fakta menarik dan unik soal lalat:
- Khusus lalat rumahan, hanya bisa bertahan hidup sekitar 30 hari.
- Sang betina bisa bertelur sebanyak 3.000 butir selama hidup mereka.
- Sayapnya berjumlah 2.
- Sebelum terbang, mereka harus melompat dan bergerak mundur dulu.
- Daya penciumannya tajam. Bisa mencium dari jarak >750 meter.
- Mereka memiliki dua mata dengan masing-masing dilengkapi dengan 4.000 lensa.
- Saat mengonsumsi makanan, mereka akan memuntahinya dulu.
Cara mudah dan efektif mengusir lalat
Pada akhirnya, hewan ini sangat mengganggu apabila jumlahnya sudah tak terkontrol. Apalagi bila daerah rumah Anda dekat dengan area pembuangan, rumah makan, atau semacamnya.
Memanggil jasa pembasmi lalat adalah satu hal efektif yang perlu dilakukan dengan cepat supaya sanitasi di lingkungan Anda baik dan kesehatan tidak terganggu.
Fumida siap datang ke rumah Anda dan menghentikan daur hidup lalat. Silakan hubungi kami di 0822-1146-1146 atau 021-29049130.