Gambar 1 - Jenis lalat yang ada di Indonesia dan paling sering dijumpai

Kenali jenis lalat dan tingkat bahayanya buat tubuh agar bisa lebih waspada dan melakukan penanganan segera saat menjumpainya.

Pada kesempatan kali ini kami akan mengajak Anda untuk mengenali klasifikasi lalat. Serangga ini cenderung menjijikkan karena senangnya hinggap dari tempat kotor ke tempat yang bersih untuk menularkan penyakit.

Yang lebih mengerikan lagi, tempat yang dihinggapi itu seringnya adalah makanan yang berbahaya bila dikonsumsi oleh manusia.

Oleh karena itu, mengenali masing-masing jenis lalatnya bisa memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai serangga satu ini. Selamat menyimak.

7 Jenis lalat yang ada di Indonesia dan paling sering dijumpai

Berikut ini adalah beberapa jenis lalat yang sering kita jumpai baik secara sengaja maupun tidak:

 Jenis lalat yang ada di Indonesia

Musca domestica, lalat rumah

Serangga ini merupakan pembawa bibit penyakit utama yang ada di dalam rumah. Hal ini karena mereka sangat tertarik dengan segala jenis makanan.

Tak peduli makanan yang sudah busuk atau yang masih disajikan. Mereka juga suka sekali dengan kotoran dan limbah. Jadi, tukar menukar bakteri akan lebih mudah terjadi bila serangga ini menguasai rumah Anda.

Ciri-cirinya adalah rongga dada berwarna abu-abu dan terdapat 4 garis kecil sempit. Ukurannya sekitar 5 sampai 8 milimeter. Larvanya berwarna putih dan meruncing di bagian kepala. Perutnya biasanya berwarna kuning.

Umumnya, saat berada di ruangan mereka lebih sering ditemukan sedang istirahat di lantai, dinding, dan atap rumah. Sedangkan saat berada di luar ruangan, mereka lebih sering terlihat hinggap di tempat sampah, kompos, tanah, hingga pagar.

Calliphora vomitoria, klasifikasi lalat hijau

Serangga ini memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibanding yang lainnya. Sesuai dengan namanya, ciri khas dari lalat ini adalah warna hijau mengilat yang ada di tubuhnya.

Calliphora vomitoria, klasifikasi lalat hijau

Ini merupakan jenis hewan yang berbahaya karena bisa menularkan bakteri salmonella. Mereka juga bisa menyebabkan penyakit disentri. Kebiasaannya adalah hinggap di bangkai hewan, tempat sampah, dan area-area yang memiliki bau busuk lainnya.

Drosophila species, jenis lalat buah

Ukuran tubuh lalat buah sangat kecil, hanya sekitar 3 milimeter. Seringnya ditemukan berkerumun di atas buah yang sudah masak, sayur, dan yang lainnya.

Cirinya adalah berwarna kuning kecoklatan dengan belang-belang di tubuh. Sementara warnanya merah terang dengan kemampuan terbang yang tidak terlalu bagus.

Hewan ini lebih sering terlihat hinggap (diam) dan melayang dibandingkan terbang ke sana ke mari.

Psychodidae, lalat limbah – jenis lalat kecil

Hewan ini lebih sering disebut dengan ngengat. Ialah jenis yang sering terlihat di limbah dan area pembuangan. Ukurannya lebih kecil bila dibandingkan dengan Drosophila species, sebab ukurannya hanya 2 milimeter.

Warna tubuhnya abu-abu gelap atau kadang ada corak coklat mudanya. Sayapnya padat dan ditumbuhi rambut.

Hewan ini sangat suka dengan tempat lembab. Bahkan seringnya, larva mereka ditemukan bertumpuk di padatan yang lembap, septic tank, limbah rumah, hingga saluran pembuangan dan kompos.

Spiriperva lunulata, lalat pasir

Tidak seperti empat serangga sebelumnya yang mudah dijumpai, hewan jenis ini hanya muncul sekitar bulan April hingga September. Hal ini karena daur hidup lalat pasir sangat lambat. Untuk berada di tahap larva saja, butuh waktu sekitar 2 tahun.

Warnanya abu-abu pucat dengan panjang tubuh sekitar 10 sampai 11 milimeter. Mata dan kakinya berwarna coklat kemerahan.

Sarcophagidae, lalat daging

Sesuai dengan namanya, hewan ini senang menaruh telur dan larva di daging yang sudah membusuk. Mereka juga bisa hidup di bangkai hewan.

Ukurannya bervariasi dari 6 sampai 14 milimeter. Terdapat garis gelap memanjang di tubuhnya yang secara kasat mata terlihat berwarna abu-abu terang.

Daging yang mereka pilih bukan hanya binatang darat, tetapi juga daging ikan-ikan yang berasal dari laut.

Jenis penyakit yang ditularkan oleh hewan ini adalah basil kusta dan pseudomyiasis usus. Jenis penyakit ini ditularkan saat seseorang memakan daging (makanan) yang mengandung larva lalat.

Family tabanidae, lalat kuda

Hewan ini seringnya menyerang hewan ternak. Bila sang betina sudah menggigit hewan secara terus menerus, maka kadang akan terjadi penurunan berat badan pada hewan tersebut.

Berbeda dengan sang betina, versi jantannya merupakan pemakan nektar dan serbuk sari sehingga sangat aktif di siang hari.

Keduanya memiliki warna hitam dengan ukuran tubuh yang panjang mencapai 25 milimeter. Ada juga yang berwarna coklat tua (kehitam-hitaman). Warna matanya hijau.

Perbedaan mencolok antara betina dan jantan adalah pada jarak matanya. Di mana versi jantannya memiliki mata yang berdekatan.

Meski seringnya menggigit hewan ternak, mereka juga bisa menggigit manusia dan rasanya sangat sakit.

Jenis lalat yang berbahaya dan cara mengatasinya

Salah satu spesies lalat berbahaya di dunia adalah Botfly. Serangga ini bisa menaruh larvanya pada tubuh manusia lewat nyamuk.

Jadi prosesnya, Botfly akan mencari nyamuk untuk menaruh larva. Kemudian nyamuk-nyamuk yang menghisap darah manusia dan menularkan larva ke dalam tubuh manusia. Larva itu akan berkembang dan mencari makan dalam tubuh manusia. Sangat mengerikan!

Jenis lalat yang berbahaya dan cara mengatasinya

Pada akhirnya, saat ada lalat apa saja Anda harus segera melakukan pengusiran lalat. Bila saat ini sedang butuh jasa pembasmian lalat, silakan hubungi Fumida.

Tim berpengalaman akan mendatangi rumah Anda untuk menyelesaikan masalah dengan cepat. Semua jenis lalat akan terbasmi secara sempurna.

5/5 - (8793 votes)

Leave Comment

FUMIDA sangat bangga dapat menjadi partner dalam menjaga kenyamanan di rumah maupun perusahaan Anda. Jangan ragu mempercayakan Fumida untuk mengendalikan hama pada bangunan Anda karena kami selalu menjaga kepercayaan yang Anda berikan.

PT Fumida Pestindo Jaya

Kirimkan Kami Pesan

    [recaptcha id:1 class:g-recaptcha theme:light]

    Telp Sekarang 0822-1123-1123